BIODATA MOHAMMAD DZULKIFLI MAULANA






                Nama saya Mohammad Dzulkifli Maulana dan biasa di panggil Fiqih, saya lahir di Kabupaten Sumenep tepatnya di Kecamatan Kalianget paling ujung timur yaitu Desa Kalianget Timur pada tanggal 21 Juli 1997. Saya anak pertama dari dua bersaudara, pekerjaan bapak saya wiraswasta sedangkan ibu jadi ibu rumah tangga dan adik masih duduk di kelas VII. Saya tinggal berempat dengan bapak, ibu, adik serta nenek di satu rumah yang cukup untuk kita, keluarga saya selalu mendukung untuk menjadi sukses. Saya mulai kecil sekolah hanya di Kalianget hingga pada akhirnya saya harus berpisah dengan mereka untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang sedih rasanya untuk berpisah tapi inilah jalan saya untuk menuju sukses meskipun setiap waktu selalu teringat mereka.
                Saya di UMM  Fikes tepatnya jurusan Farmasi, banyak orang bilang kalau jurusan Farmasi susah karena banyak menghafal dan alasan- alasan yang lain tapi, saya optimis untuk menjadi sarjana farmasi  dan bahkan menjadi apoteker, dengan tekat saya serta dukungan dari bapak, ibu dan adik bahkan nenek, tante dan keluarga di rumah senang mendengar saya dapat di jurusan farmasi ini. Pada awalnya saya sangat berat untuk masuk jurusan farmasi ini, bukan masalah tidak kuat dalam belajarnya tapi dalam biaya saya pikir farmasi butuh biaya besar walaupun tidak sebesar biaya kedokteran, saya berpikir ke sana karena bapak hanya bekerja sebagai wiraswasta dan beliau telah berumur 48 tahun, tapi bapak tetap menyuruh saya untuk tetap belajar dan jangan pikirkan masalah biaya.

                Di Malang saya tinggal bersama sepupu laki- laki ku di kontrakan yang cukuplah untuk kita. Saya selalu berdoa untuk semua orang yang telah baik dan selalu mendukung saya, khususnya kedua orang tua saya yang telah membesarkan saya dari saya yang tidak bisa apa- apa menjadi seperti sekarang, mungkin saja mereka belum mendapat apa yang mereka inginkan dari saya sekarang tapi saya tahu apa yang mereka inginkan dari saya bukan materi atau uang melainkan melihat saya sukses kelak dalam bidang pendidikan, agama maupun hal yang positif yang berguna bagi saya dan negara ini. Saya selalu ingat apa yang mereka katakan pada saya akan tersimpan dalam hati walaupun saya berada dimanapun. Bapak, ibu dan semua keluargaku terima kasih atas semua apa yang kalian beri untuk saya dan doakan saya disini agar tetap sehat dalam menjalani kegiatan sehari hari ku, dan saya selalu berdoa setiap waktu untuk kalian semua di Sumenep.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar